Text
Tukang Singkong Naik Haji [ kelas 7-8-9 ]
Budi, seorang penjual gorengan, mempunyai kebiasaan memberikan buntut singkong goreng yang tak terjual kepada seorang bocah yang sering bermain di dekat tempatnya mangkal.
Suatu hari, 24 tahun kemudian, datang seorang pria dengan mobil mewah berhenti di depan gerobaknya sambil bertanya, Ada gorengan buntut singkongnya, Bang? Saya kangen sama buntut singkongnya. Dulu waktu kecil ketika ayah saya baru meninggal tidak ada yang membiayai hidup saya. Teman-teman mengejek saya karena tidak bisa jajan. Saya waktu itu lalu lalang di depan gerobak Abang, lalu Abang memanggil saya dan memberi sepotong buntut singkong goreng, ujar pria itu.
Yang saya berikan dulu itu, kan, cuma buntut singkong. Kenapa kamu masih ingat sama saya? tanya tukang singkong itu penasaran.
Abang tidak sekadar memberi saya buntut singkong, tapi juga kebahagiaan. Saya mungkin tidak bisa membalas budi baik Abang. Tapi, saya ingin memberangkatkan Abang berhaji. Semoga Abang bahagia, ujar si pria.
Penjual gorengan itu hampir-hampir tak percaya. Inikah balasan dari bersedekah gorengan buntut singkong 24 tahun lalu itu?
TS02271 | 200 NOV t | My Library | Available |
No other version available