Visi :
Mewujudkan Desa Banyuanyar sebagai Desa Pintar Hijau atau Green Smart Village
Misi :
- Peningkatan sarana prasarana bidang infrastruktur perdesaan “membangun dari perbatasan”
Melalui pelebaran semua jalan desa minimal lebar jalan 4M sampai dengan lebar jalan 8M serta pembuatan jalan desa baru dan pembangunan jembatan baru. Tidak kalah pentingnya Pemerintah Desa Banyuanyar juga mengoptimalkan peningkatan sarana penerangan jalan umum di sepanjang jalan utama desa mulai dari batas desa. Ini dilakukan dalam rangka mewujudkan transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat menuju percepatan proses arus perekonomian antar wilayah kebayanan (Dusun), antar-desa dan antar-kecamatan.
2. Peningkatan Sarana Air Bersih berkecukupan
Melalui pemberdayaan sumber-sumber air dengan sumur bor, gerakan Biopori dan pembangunan Embung desa dengan luas 5 ha dan air dari perusahaan air minum daerah.
3. Peningkatan akses masyarakat miskin kepada informasi lokal hingga global
Terwujudnya pembangunan kawasan yang berkelanjutan (sustainable) yang berwawasan lingkungan hijau dan iptek. Pembangunan sarana Teknologi Informasi perdesaan sebagai Desa Cerdas atau “Smart Village” dengan basis Internet Sehat agar semua lapisan masyarakat dapat mengakses segala macam informasi lokal hingga global. Sekaligus dengan program Internet Wireless Fidelity atau Wi-Fi yang disediakan untuk memfasilitasi masyarakat desa memanfaatkan Internet gratis, menelpon gratis bebas pulsa. Untuk saat ini sampai dengan tahun 2016 Pemerintah Desa Banyuanyar sudah memberikan 6 titik Hotspot dengan kecepatan internet bandwidth 3 Mbps. Dalam rangka mengedukasi masyarakat Pemerintah Desa Banyuanyar membuatWebsite Desa yang dilengkapi dengan Information and Communication Technology Center (ICT Center) Desa Banyuanyar. Hal tersebut untuk memudahkan masyarakat mengakses semua materi pembelajaran semua bidang “Perpustakaan Online” sudah dalam bentuk dokumen jadi tidak perlu mengunduh. Berkenaan fasilitas internet tersebut Pemerintah Desa Banyuanyar sedang berusaha untuk mengimplementasikan Pelayanan Terpadu Online seperti pembuatan KTP, KK. Rencana pada tahun 2017 selain menambah pelayanan titik hotspot sehingga berjumlah 12 titik hotspot juga menambah kecepatan internet bandwidth 100 Mbps dari PT. Telkom.
4. Peningkatan pendapatan masyarakat
Membuat kebijakan agar tanah pertanian yang sempit mempunyai hasil yang optimal; dengan cara:
· Menggali potensi lokal
Melakukan pembinaan Kelompok Tani dalam hal ini Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan Bio Industri Berbasis Sapi Perah menuju Desa Mandiri Energi. Untuk merealisasikannya salah satu Kelompok Tani Desa Banyuanyar yaitu Kelompok Tani Ternak (KTT) Sido Makmur yang beralamat di Dukuh Ngemplak Desa Banyuanyar sudah merintis kelompok tani dengan usaha yang terintegrasi dengan berprinsip “dari, oleh dan untuk kelompok” di bidang pengolahan susu sapi perah bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan BPTP Semarang.
· Menciptakan potensi lokal
Desa Banyuanyar sangat cocok untuk mengembangkan bidang perkebunan yaitu dengan ProgramOne Village One Product (OVOP). Salah satu tanaman yang ada adalah tanaman kopi dan kelengkeng.
- Peningkatan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Terwujudnya kemandirian (self reliance) terutama kemandirian ekonomi, energi, dan informasi di kawasan melalui pemanfaatan sumberdaya lokal dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Menggali potensi desa dengan DesaVokasi atau Vocational Village yaitu sentra penyelenggaraan kursus atau pelatihan berbagai kecakapan vokasional dan pengelolaan unit-unit usaha berdasarkan keunggulan lokal. - Peningkatan peluang usaha dan pemberdayaan sektor riil/informal
Berkembangnya semangat kebersamaan (collectiveness) terutama kesadaran kolektif dalam mengelola potensi-potensi sumberdaya lokal menuju kemajuan bersama, melalui peningkatan peran kelembagaan dan kewirausahaan dengan BUMDesa “Banyuanyar Berkarya” Dalam rangka untuk menyukseskan BUMDesa “Banyuanyar Berkarya” Pemerintah Desa menjalin kerjasama dengan Karang Taruna “Tunas Muda” Banyuanyar yang berpendidikan minimal Sarjana. Pemerintah Desa juga melakukan pendataan umkm di desa seperti konveksi, Pengolahan Susu Perah, Pembuatan Tempe, Pembuatan Roti Gelek, Pembuatan Ceriping, Bengkel Las, Usaha Mebelair,